Jumat, 11 Desember 2015

ABM OIL & GREASE

ABM Oil & Grease telah membangun kerjasama dengan berbagai macam perusahaan besar di Indonesia sebagai sumber terpercaya untuk pengadaan pelumas dan grease untuk industri, serta perusahaan kami  ditunjuk sebagai DISTRIBUTOR RESMI untuk beberapa merk terkenal dan memiliki sertifikasi resmi, di antaranya : BP Castrol, Total Oil, Gulf , Rocol, CPI, Quacker, Eni/Agip Oil, Exxon Mobil, Shell, Valvoline, Wolf Grease, Archine Food Processing Oil.

tabel viscocity
TABEL VISCOSITY CLASIFICATION EQUIVALENT

PEMILIHAN PELUMAS YANG BAIK DAN BENAR

Bila kita berbicara mengenai industri oli/grease dan aplikasi/penggunaannya satu hal penting yang harus diperhatikan adalah, banyaknya merk-merk yang sudah sering kita dengar brand/merk internasional maupun merk baru/lokal yang bermunculan. Dalam hal ini customer diuntungkan karena tidak harus bersusah payah untuk mencari oli/grease untuk kebutuhan dan kelancaran produksi dipabrik dalam masalah hargapun lebih kompetitif. Tetapi disisi lainpun customer harus lebih berhati-hati karena banyaknya beredar pelumas yang tidak jelas, dikarenakan pula semua suplier yang memasarkan mengatakan bahwasannya mereka sebagai Agen Resmi/Distributor Resmi dari suatu merk tertentu. Dalam hal ini apa yang harus customer lakukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama oleh bagian Procurement/Pembelian :
-Untuk pelumas internasional umumnya merk tersebut menunjuk satu perusahaan lokal sebagai Agen Resmi/Distributor resmi untuk memasarkan produk mereka di daerah tertentu, dan harga antara satu Agen Resmi/Distributor Resmi antara satu area pemasaran dengan area pemasaran lainpun tidak akan berbeda jauh. Agen Resmi/Distributor Resmi umumnya dilengkapi pula dengan surat ke distributoran bahwasannya mereka ditunjuk oleh merk tertentu untuk memasarkan produknya. Dan umumnya masa berlaku surat ke distributoran tersebut biasanya berlaku selama 1tahun kemudian bisa diperpanjang oleh pihak Principal.
-Bila hal tersebut di atas masih belum membuat yakin customer, pihak customerpun bisa langsung menanyakan ke Principal melalui telepon ataupun via email, apakah benar bahwasannya perusahaan A memang sebagai Distributor/Agen Resmi diimana  area pabrik/industri tersebut berlokasi.
-Jangan tertipu dengan harga yang murah/ibarat membeli kucing dalam karung, karena saat ini di Indonesia banyak sekali beredar pelumas palsu. Modusnya mulai dari mengganti kemasan/baju caranya dengan memindahakan oli dengan harga lebih murah/kualitas rendah dengan oli yang harganya lebih mahal/kualitas tinggi biaya yang dikeluarkan oleh supliar ini pun relatif kecil hanya berkisar diangka 300-400 ribu/drum untuk ongkos mengganti kemasan/baju. Untuk resiko di unit mesin memang tidak akan langsung kelihatan kenapa??? dikarenakan oli yang diganti kemasan/baju tersebut adalah satu type/equivalent yang mana dampak/resiko nya baru akan kelihatan untuk ke depannya mulai dari umur pakai sampai dengan dampak terburuk merusak part/bagin dari mesin.
-Hal lain yang banyak ditemui dilapangan adalah beredarnya pula oli-oli hasil daur ulang/limbah yang dikumpulkan, dimana oli ini diproduksi dengan standart produksi yang sangat rendah/home industri. Bila umumnya merk-merk internasional semisal BP , Castrol, Mobil Oil, Shell, Pertamina menggunakan base oil baru hasil pertambangan minyak bumi dengan standar produksi kualitas produksi yang tinggi, sementara suplier yang tidak jelas menghasilkan kualitas produksi yang sudah pasti tidak bisa dipertanggung jawabkan.
-Beredar pula pelumas dengan istilah KW1,KW2,KW3 istilah ini dipakai jika berdasarkan uji laboratorium penyimpangannya tidak jauh berbeda dengan oli aslinya bisa dikatakan sangat mirip. Umumnya pengujian dilaboratorium (Sucofindo. Prolab, Sys Lab) dilakukan untuk pengukuran;-berat jenis/specific gravity,-viskositas,-kandungan air,-tbn,-titik nyala,-titik tuang dan seterusnya.
Saran kami janganlah tertipu/tergiur dengan murahnya harga bila imbasnya akan berdampak langsung terhadap unit mesin produksi/industri dipabrik, karena bila sampai terjadi akan mengganggu kelanacaran proses produksi. Kami sebagai Agen/Distributor Resmi dari beberapa Brand terkenal hanya menyediakan oli/grease industri asli/original dimana mutu dan kualitasnya dapat kami pertanggung jawabkan.
Perusahaan kami juga memegang surat penunjukan sebagai Agen/Distributor Resmi dari beberapa merk/brand besar seperti; BP-Castrol, Total Oil, Rocol, CPI, Quacker, Eni-Agip Oil, Valvoline, Archine. Dengan pengalaman yang sudah lebih dari cukup kami menjamin kepuasan anda sebagai customer pengguna oli/grease untuk industri. Beberapa perusahaan besar yang sudah kami suplai untuk pengadaan oli/greasenya diantaranya;-PT. Krakatau Steel,-PT. Indonesia Power,-PT. KAI Persero,-PT. Indocement Tbk,-PT. Aqua Golden Missisipi,-PT. Nestle Indonesia, dan sebagainya.
PENYIMPANAN PELUMAS
penyimpanan pelumasPenyimpanan Pelumas Pelumas dalam kemasan bila dimungkinkan harus disimpan di bawah atap, di mana pelumas tersebut tidak akan terpengaruh oleh cuaca. Kemasan kecil seperti kaleng harus selalu disimpan dalam ruang yang beratap, sebagaimana juga semua kemasan bila telah dibuka dan sebagian isinya sudah dipakai harus ditutup rapat kembali. Bila tidak memiliki gudang tertutup atau beratap, dan drum pelumas harus disimpan diruang penyimpanan terbuka, maka, beberapa tindakan pencegahan tertentu harus dipertimbangkan. Drum sebaiknya ditimbun dalam keadaan tidur dengan posisi tutuptutupnya membentuk garis horizontal (jam tiga dan jam sembilan) dan harus diberi alas kayu agar tidak bersinggungan dengan tanah guna mencegah terjadinya korosi pada bagian bawah drum. Drum pelumas jangan sekali-kali diletakkan langsung dipermukaan yang mengandung asam/garam yang dapat merusak logam.
Pada setiap ujung timbunan drum harus diberi pasak agar tidak bergerak. Pemeriksaan harus dilakukan secara teratur guna menemukan kebocoran dan untuk memastikan bahwa tanda pengenalnya tetap jelas terbaca. Bila oleh suatu sebab drum harus disimpan dengan berdiri, drum harus berdiri lepas dari tanah dan diletakkan dengan lubang penutupnya di bawah. Bilamana hal ini tidak dapat dilakukan drumnya harus dimiringkan agar air hujan tidak dapat berkumpul dan menggenangi lubang penutupnya.
Kontaminasi dengan air tidak diinginkan, dan kita sering tidak sadar bahwa uap air dalam udara dapat memasuki drum melalui tutup yang kelihatannya baik. Drum yang ditimbun berdiri di tempat terbuka dan terkena panas siang hari akan menjadi panas dan akan menjadi dingin pada malam hari. Hal ini menghasilkan ekspansi dan penyusutan isi udara dalam drum. Siang hari karena panas, volume udara akan mengembang dan pada malam hariterjadi pendinginan sehingga volume udara akan menyusut dan tekanan menjadi vakum.
Perubahan tekanan yang terjadi cukup besar yang menyebabkan gerakan memompa, yang dikenal sebagai peristiwa bernapasnya drum pelumas, ketika udara dipaksakan keluar pada siang hari dan ditarik masuk di malam hari. Karena itu bila lubang penutup tempat pernapasan itu dikelilingi oleh air maka sedikit air dapat terhisap masuk dalam drum dan dalam beberapa waktu dapat terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak. Sekali segel dipecahkan dan tutupnya dibuka, maka selalu terdapat bahaya bahwa debu, pasir dan serat halus dapat masuk ke dalam. Bila pelumas itu tidak dipakai, tutuplah kemasan itu sebagaimana mestinya.
Kontaminasi tersebut yang akhirnya masuk ke dalam mesin, dapat menyebabkan kerusakan atau keausan, atau menghalangi saluran minyak, yang menyebabkan kerusakan total akibat kurangnya pelumas. Drum pelumas atau kemasan lain, jangan sekalikali dibuka dengan cara membuat lubang besar atau membuka salah satu ujungnya, karena sekalipun lubangnya tetap ditutup oleh penutup kayu atau penutup lainya, kemungkinan meningkatnya kontaminasi sangat besar.
Hal yang sama dengan itu adalah kebiasaan buruk untuk menciduk pelumas dengan bejana terbuka atau gayung, karena hal itu tidak hanya memungkinkan debu untuk masuk, tetapi bagian luar penciduk itu mungkin kotor. Karena itu drum harus ditidurkan di atas di tempat-tempat kayu yang cukup tinggi dan pelumas dikeluarkan melalui keran yang di bawahnya ditaruh baki untuk menangkap tetesan.
Cara lain adalah mendirikan drumnya dan mengambilnya dengan pompa tangan. Pipa penghisap pompa dimasukkan ke dalam lubang besarnya drum. Bilamana pelumas disimpan dalam bentuk curah, maka terdapat kemungkinan bahwa air atau hasil kondensasi uap air akan terkumpul dan debu halusmasuk ke dalam tangki dengan hasil akhir satu lapisan seperti lumpur terjadi didasar tangki dan pada waktunya menyebabkan kontaminasi pelumas. Karena itu disarankan agar mempunyai tangki penyimpanan yang dilengkapi dengan alas seperti kerucut atau dengan kemiringan tertentu yang dilengkapi dengan keran pembuangan, yang memungkinkan operator secara berkala dapat mengeluarkan kotoran.
Bila memungkinkan, tangki penyimpanan curah harus dibersihkan secara berkala. Drum Gemuk Lumas harus mempunyai lubang besar, di mana untuk mencegah masuknya kotoran atau air, agar penutupnya selalu dikembalikan dengan baik dan kuat, segera sesudah setiap pengambilan yang dibutuhkan. Suhu ekstrim tidak baik bagi pelumas, jangan sekali-kali menyimpannya ditempat yang terlalu panas, juga tidak baik untuk membiarkannya dalam wakfu lama pada kondisi sangat dingin.
PENANGANAN PELUMAS
Sebagian besar manfaat penyimpanan pelumas yang baik dapat hilang bila pelumas itu terkontaminasi ketika dalam perjalanan dari tempat penimbunan ke mesin. Tangki (container) yang dipakai untuk mengangkut pelumas ke tempat kerja dan untuk penyimpanan dalam jumlah kecil, harus selalu bersih dan diberi penutup untuk mencegah masuknya debu dan kotoran.
Secara berkala tangki itu harus dibersihkan dan harus diperhatikan untuk mengelap dan mengeringkannya sebelum memakainya kembali. Sama dengan peralatan lain, tangki (container) harus selalu bersih sekali, untuk itu gunakanlah lap atau majun. Jangan memakai lap katun dan wol lepas karena cenderung meninggalkan serat yang akhirnya masuk kedalam mesin dan menyumbat aliran pelumas.
Disarankan untuk menggunakan bejana yang terpisah dan ditandai dengan jelas bagi setiap jenis pelumas agar kontaminasi jenis yang satu oleh jenis yang lain tidak terjadi. Pelumas bekas dan kotor harus ditaruh di bejana khusus dan disimpan dalam tempat penyimpanan yang terpisah dan ditandai dengan jelas, sampai dimusnahkan/dibuang. Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk menjaga agar pelumas bekas tidak dapat mengkontaminasi pelumas dan gemuk lumas baru.
Pada umumnya, tindakan pencegahan untuk menjaga kebersihan, lebih penting bagi gemuk daripada bagi minyak pelumas. Selalu terdapat kemungkinan bahwa kotoran dalam minyak dapat terendapkan ke dasar tangki atau container, sehingga tidak mengganggu. Dengan gemuk hal ini tidak dapat terjadi dan setiap debu halus atau kontaminan lain yang masuk dalam gemuk akan masuk ke dalam pelumasan mesin, cepat ataupun lambat. Gemuk lebih peka terhadap pengaruh suhu dan sirkulasi suhu dibanding minyak.
Suhu tinggi atau terkena suhu yang agak tinggi yang cukup lama (misalnya matahari tropis) dapat menyebabkan minyaknya melepaskan diri dari gemuk yang menyebabkan gemuknya kehilangan beberapa sifat pelumasannya. Petrolatum dan beberapa jenis gemuk tertentu dapat menjadi cair oleh pemanasan, dan waktu kembali dingin dapat kembali kekondisi semula, tetapi ini merupakan perkecualian karena kebanyakan gemuk akan rusak bila ditangani dengan cara demikian.
Karena itu, jangan sekalikali memanaskan gemuk untuk menjadi cair. Pelumasan mesin harus diawasi oleh seorang yang bertanggung jawab dan harus dijadikan suatu prosedur rutin. Bila misalnya suatu mesin harus setiap hari diberi minyak dengan “Oil Can” maka harus menjadi rutin untuk melakukan pekerjaan ini setiap pagi sebelum mulai menjalankannya. Sebagai contoh bila pelumasan mingguan dengan gemuk lumas diperlukan, sebaiknya gemuk di berikan setiap Senin pagi atau terakhir sebelum liburan pada hari Minggu.
Setiap operator harus mengetahui jenis pelumas yang “direkomendasikan” bagi peralatan dibawah tanggung jawabnya dan pemberian pelumas yang tepat serta harus tersedia peralatan penanganan pelumas baginya. Ketika pelumas dikeluarkan, jumlahnya harus diatur dan pencatatannya harus dipelihara.
Catatan tempat penyimpanan harus memperlihatkan jumlah yang dikeluarkan dan catatan harus dibuat untuk setiap mesin atau peralatan. Dengan cara ini dapat dilakukan pengecekan secara teratur tentang pemakaian dan dapat dilihat setiap perubahan yang mencolok. Hal ini harus selalu di periksa. Konsumsi yang meningkat sering merupakan suatu tanda awal bahwa mesin perlu direparasi, atau sistem pelumasannya perlu pembetulan, kemungkinan lain hal itu disebabkan terlalu banyak pelumas yang diberikan oleh operator pada mesin.

DASAR PELUMASAN

Pelumas merupakan bahan yang berbentuk cair atau padatan lunak yang dipakai untuk melumasi komponen-komponen sistem mekanik. Pelumas cair disebut juga minyak lumas, sedangkan pelumas yang berbentuk padatan lunak disebut gemuk lumas. Adanya pelumas yang melingkupi komponen-komponen mekanik akan memperkecil gesekan antara komponen-komponen yang bergerak dan saling bersentuhan, sehingga proses keausannya akan sangat diperkecil dan komponen akan lebih awet.

I.JENIS PELUMAS/OLI
 Berdasarkan jenis bahan baku pelumas dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  • Pelumas Mineral bahan dasarnya dari minyak bumi.
  • Pelumas Shyntetic bahan dasarnya berasal dari gas bumi yang diolah melalui proses sintesa dan menghasilkan molekul baru yang bentuknya serupa, sehingga dapat mencapai stabilitas thermal, oksidasi dan kerja yang optimal, pelumas shyntetic diantaranya ; PAO(Poly alpha Olefin), Polyglycol, Polyester, Phospate Ester.
  • Vegetable Oil bahan dasarnya berasal dari tumbuh-tumbuhan.
 II.KEGUNAAN PELUMAS/OLI DAN PEMAKAIANNYA
  • Mencegah/ mengurangi keausan mesin dari terjadinya gesekan bagian-bagian mesin yang bergerak, dengan cara memisahkan bagian-bagian yang bergerak dengan lapisan pelumas yang mempunyai kestabilan pada suhu tinggi dan rendah.
  • Mengendalikan kotoran dengan cara melarutkan dan mendispersikan kotoran berupa jelaga, hasil oksidasi, partikel logam keausan mesin dan lumpur(sludge) agar tidak mengganggu kerja mesin.
  • Menetralisir asam-asam hasil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi pelumas agar tidak berimbas kepada logam bagian mesin.
  • Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin.
  • Mencegah terbentuknya busa dalam proses sirkulasi pelumas.

III.SIFAT-SIFAT PELUMAS/OLI
Parameter-parameter penting yang menunjukkan spesifikasi pelumas adalah :
  • Viskositas
Viskositas/kekentalan didefinisikan sebagai tahanan fluida untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, makin sulit fluida tsb untuk mengalir. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Untuk menunjukkan ketahanan viskositas terhadap perubahan temperatur pada tekanan atmosfer, dipakai indikator yang disebut viscosity index(VI). Perubahan diukur pada 40◦C dan 100◦C metode ASTM D 2270.
  • Pour Point
Adalah temperatur terendah dimana pelumas masih dapat mengalir metode ASTM D97.
  • Total Base Number(TBN)
Kemampuan pelumas menetralisir asam hasil oksidasi, kemampuan detergensi dan dispersansi guna membersihkan mesin dari kotoran/deposit yang terbentuk dari hasil pembakaran bahan bakar maupun oksidasi pelumas, metode ASTM D 2896.
  • Total Acid Number(TAN)
Menunjukkan tingkat keasaman yang berasal dari aditif(untuk fresh oil). Peningkatan nilai oktan pada pelumas yang telah dipakai mengindikasikan terbentuknya asam lemah dan pada nilai tertentu menunjukkan pelumas sudah tidak dapat dipakai lagi, metode ASTM D974.
  • Stabilitas Terhadap oksidasi
Sifat ini sangat penting pada pelumas terutama untuk aplikasi pada temperatur tinggi, metode ASTM 315H.
  • Anti Karat
Sifat ini penting bila pelumas terkontaminasi air dalam sistem peralatan atau mesin, partikel karat dalam pelumas dapat berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat oksidasi pelumas, metode ASTM D665.
  • Demulsibility
Adalah sifat kemudahan untuk terpisah dari air. Sifat ini penting bagi pelumas turbin, hidrolik, kompressor, sistem sirkulasi dan pelumas mesin diesel putaran menengah sampai lambat yang dilengkapi dengan water separator, metode ASTM D1401.
  • Flash Point dan Fire Point
Adalah temperatur minimum pelumas yang dapat menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila didekatkan pada api. Sementara Fire Point atau titik bakar adalah temperatur minimum dimana uap pelumas cukup banyak dan dapat terbakar, metode ASTM D 92.
  • Cooper Strip Corrosion
Sifat ini digunakan untuk mengevaluasi pengaruh korosi pelumas terhadap tembaga, karena umumnya mesin peralatan industri mengandung bagian metal yang terbuat dari tembaga, metode ASTM D 130.
  • Densitas
Adalah perbandingan berat dengan volume, karena volume berubah terhadap tekanan dan suhu, maka densitas demikian pula. Densitas penting untuk menghitung volume menjadi satuan berat atau sebaliknya untuk menghitung biaya angkutan. Specific Grafity(SG)/berat jenis pelumas, adalah perbandingan antara densitas pelumas terhadap densitas air, metode ASTM D 1298.
  • Warna
Warna pelumas secara normal tidak ada hubungannya dengan sifat pelumasan, kecuali untuk melihat adanya kontaminasi atau sebagai penunjuk untuk kesamaan dari produk bersangkutan. Metode ASTM D 1500 Saybolt Colori Meter atau Tag Colori Meter.

TRIBOLOGY PELUMAS



TRIBOLOGY PELUMAS

Tribology berasal dari kata tribos (bahasa Yunani yang berarti rubbing, dan logy atau logia artinya studi. Tribologi adalah studi tentang interaksi atau rubbing dari permukaan yang saling bergerak relatif.. Walaupun penggunaan pelumas sudah dimulai sejak jaman kuno, misalnya pada peralatan seperti roda pembuatan keramik, engsel pintu, roda kereta, seluncur untuk menyeret batu besar/patung di Mesir dll. Namun pembahasan secara ilmiah terhadap teknologi pelumas dan pelumasan ini relatif baru. Perumusan pertama hukum tribologi baru mengemuka pada abad 15, pada saat itu insinyur-artis, Leonardo da Vinci (1452- 1519), menemukan bahwa gaya friksi sebanding dengan gaya normal. Terminologi TRIBOLOGI diperkenalkan baru sekitar tahun 1966 sebagai ilmu sain tentang friksi (friction), keausan (wear) pelumasan (lubrication), dan sudah digunakan secara global untuk menggambarkan aktifitas yang jangkauannya luas ini. Friction biasanya merupakan cabang ilmu dari bidang teknik mesin ataupun fisika. Wear biasanya bagian dari ilmu bahan atau metalurgi. Lubrication adalah cabang Dengan demikian tribologi adalah ilmu indisipliner dalam semua aspek, dan memberikan dasar sain untuk memahami fenomena gesekan dan pelumasan dalam sistim tribologi. Efisiensi pelumasan dan aplikasi pelumas selanjutnya tergantung pada paremeter kunci seperti konsistensi, properti aliran atau viskositas untuk cairan yang selalui muncul pada semua aspek pelumasan.
Sementara friksi adalah gaya yang menahan gerakan sliding atau rolling satu benda terhadap benda lainnya. Friksi merupakan faktor yang penting dalam mekanisme operasi sebagian besar peralatan atau mesin. Friksi besar (high friction) dibutuhkan untuk bekerjanya mur dan baut, klip kertas, penjepit (tang catut), sol sepatu, alat pemegang dll. Gaya friksi dibutuhkan pada saat kita jalan agar tidak terpeleset. Friksi juga dibutuhkaan agar dapat menumpuk pasir, apel dll. Namun friksi juga merupakan tahanan tehadap gerakan yang bersifat merugikan.20% tenaga mesin mobil dipergunakan untuk mengatasi gaya friksi pada elemen mesin yang bergerak. Oleh karena itu friksi kecil (low friction), dikehendaki untuk benda yang bergerak seperti mesin tenaga (engine), ski, elemen arloji/jam dll. Disamping itu juga dibutuhkan friksi konstan (constant friction ) yaitu untuk rem, dan kopling agar geakkan tidak tersendat sendat. Friksi telah dipelajari sebagai cabang mekanika beberapa ratus tahun yang lalu, dan hukum dan metode untuk memperkirakan besarnya friksi telah diketahui 2 abad lalu. Manun mekanisme friksi, yaitu proses hilangnya energi jika dua permukaan saling bergesek tidak dapat diterangkan dengan baik.
Keausan (wear) adalah hilangnya materi dari permukaan benda padat sebagai akibat dari gerakan mekanik. Keausan umumnya sebagi kehilangan materi yang timbul sebagai akibat interaksi mekanik dua permukaan yang bergerak slidding dan dibebani. Ini merupakan fenomena normal yang terjadi jika dua permukaan saling bergesekan, maka akan ada keausan.atau perpindahan materi Contohnya uang logam manjadi tumpul setelah lama dipakai akibat bergesekan dengan kain dan jari manusia. Pensil mejadi tumpul akibat bersesek dengan kertas, jalan kerena menjadi legok atau


tumpul akibat digelindingi oleh roda kereta terus menerus.. Hanya makhluk hidup (sendi tulang) yang tidak rusak akibat keausan disebabkan memilki kemampuan penyembuhan diri. Dengan pertumbuhan. Namun ada juga organ yang tidak punya kemampuan pulih, misalnya gigi. Studi tentang keausan secatra sistematik dihampat oleh dua faktor utama yaitu; 1. Adanya sejumlah mekanisme proses keausan yang bekerja terpisah. 2. Kesulitan mengukur jumlah kecil materi yang terlibat. Kesulitan ini dapat diatas menggunakan teknik penelusuran (tracer techniques) isotop radioaktif yang memnungkinakn pengukuran jumlah kecil.
Fenomena yang menjadi perhatian tribology sangat fundamental dan sering ditemui dalam kehidupan manusia, dalam lingkungan benda padat. Aplikasi tribologi yang telah memberikan kemudahan bagi kehidupan kuno, juga diperlukan bagi kehidupan modern, seperti yang terdapat pada banyak sistim mekanik yang bekerja berdasarkan nilai friction, lubrication and wear. Dilain pihak dapat dijumpai efek tribologi yang menciptakan kebisingan, sehingga diperlukan kehati hatian dalam mendesain sistim, agar tidak menciptakan ketidak nyamanan akibat masalah friksi ataupun keausan berlebihan. Secara umum dapat dikatakan bahwa friksi biasanya membuang energi yang cukup besar, sedangkan keausan adalah membuang waktu produksi, karena harus mengganti komponen mesin. Oleh karena itu tribologi mendapatkan perhation yang semakin meningkat karena disadari bahwa energi yang terbuang akibat friksi dan wear sangat besar (di USA lebih dari 6% Gross National Product [GNP]). Oleh karena itu potensi yang dijanjikan dengan memperbaiki pengetahuan tribologi juga akan besar. Seiring dengan perkembangan peralatan modern yang sangat komplek, kecepatan dan panas tinggi, tribologi menawarkan suatu metode mengendalikan keausan berdasarkan pendekatan sistematis dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti mekanika fluida, metalurgi, fisika-kimia permukaan dan pelumas. Tujuan Penerapan Tribologi • Meningkatkan pengertian apa yang terjadi diantara dua permukaan yang salingbergesek.
• Mengoptimalkan unjuk kerja peralatan
• Mengurangi keausan dan konsumsi energi Strategi Penyelesaian Berdasarkan :
• Pengetahuan yang mendalam tentang mekanisme dasar pelumasan,.
• Pengembangan pelumas yang dapat memberi unjuk kerja baik pada kondisi temperatur, tekanan,   dan lingkungan tertentu.
 • Penyempurnaan desain dan geometri componen mesin yang mengurang
Penerapan pengetahuan tribologi menjajikan penghematan sebagai berikut:
• Manpower savings.
• Lubricant savings.
• Invesment saving.
• Less frictional dissipation Longer life of machines.
• Fewer breakdown.
• Less mantenance and replacement.